Reaksi Kubu Prabowo Dapat Sinyal Dukungan Anies Baswedan
Sikap politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pilpres 2019 memang belum terang-terangan mendukung salah satu capres. Namun, Anies dalam berbagai momen memberikan sinyal akan mendukung pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
Sinyal dari Anies ini langsung mendapat reaksi dari kubu Prabowo. Tim Prabowo menangkap, dukungan Anies akan mengarah pada Prabowo-Sandi.
Salah satu sinyal dukungan seperti salam dua jari dan pernyataan saat menghadiri di Konfernas Gerindra di Bogor beberapa hari lalu. Berikut tanggapan dari kubu Prabowo terkait sinyal dukungan dari Anies Baswedan:
1. Ditakuti Kubu Jokowi
Partai Gerindra menduga dukungan Anies Baswedan kepada Prabowo di Pilpres 2019 membuat kubu PDIP panik. Kepala Departemen Hubungan Antar Lintas Partai PP Gekira Partai Gerindra, Savitri Wiguna mengatakan, magnet politik Anies bisa menggerus dukungan masyarakat Indonesia kepada petahana.
"Kualitas dukungan Anies itu ditakutkan oleh pendukung Jokowi. Banyaknya dukungan kepala daerah di kubu petahana tidak memiliki pengaruh elektoral politik yang kuat secara nasional," kata Savitri.
2. Dukungan Anies Berdampak Besar
Walau belum mendeklarasikan secara terbuka mendukung Prabowo-Sandiaga, namun Anies diyakini punya pengaruh besar terhadap pemenangan Prabowo pada Pilpres 2019. Arah politik Anies dinilai bisa membuat khawatir kubu Jokowi.
"Simbol dua jari yang diperagakan oleh Gubernur Anies tentu dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai dukungan pada pasangan Prabowo-Sandi. Ini yang tentu dikhawatirkan. Jelas (dukungan Anies) besar pengaruhnya. Tapi, sampai hari ini kan Pak Anies tidak menyatakan dukungan secara terbuka sebagaimana dilakukan kepala-kepala daerah yang mendukung Pak Jokowi," kata Direktur Pencapresan PKS, Suhud Aliyudin.
3. Anies Disukai Orang Banyak
PAN juga melihat ada kekhawatiran akan ketokohan Anies Baswedan jika dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Sebab, Anies dinilai disukai banyak orang, bahkan tak hanya di Jakarta saja.
"Karena Anies disukai banyak kalangan. Bukan hanya di Jakarta tapi di berbagai kota besar lain," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan, Dradjad Wibowo saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/12).
Dradjad memaparkan kekhawatiran kubu petahana Jokowi-Ma'ruf dari faktor psikologis. Dia mengungkit kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 oleh pasangan Anies-Sandiaga. "Ada trauma, ketakutan sejarah Pilkada DKI terulang dalam Pilpres 2019," kata Dradjad.