Ungkap Alasan Prabowo Bangun Great Sea Wall, AHY Sebut Tanggul Jakarta Hanya Bisa Tahan Sampai 2033

Pembangunan Tanggul Laut Raksasa (foto: kppip.go.id)

Presiden Prabowo Subianto memiliki visi besar untuk membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall (GSW) yang akan membentang dari Cilegon hingga Gresik.

Proyek ini dianggap penting untuk melindungi wilayah pesisir utara Jawa (pantura) dari risiko tenggelam.

Menurut Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masyarakat di wilayah pesisir utara Jakarta saat ini menghadapi dua permasalahan utama, yaitu banjir rob dan penurunan permukaan tanah.

"Land subsidence atau penurunan permukaan tanah itu terjadi setiap saat. Bahkan di beberapa tempat itu dalam setahun bisa menurun 10 cm. Kalau tidak ada upaya apapun, ini berbahaya" ujar AHY saat mengunjungi Kalibaru NCICD di Jakarta Utara pada Senin (4/11/2024).

AHY menjelaskan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan beberapa tanggul pantai melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), salah satunya adalah Kalibaru NCICD dengan ketinggian 4,8 meter. Namun, tanggul ini diperkirakan hanya bertahan hingga tahun 2033.

"Diprediksi tanggul ini, 4,8 meter ini bisa (tahan) sampai dengan 2033. Nah, beyond atau lebih dari tahun 2033 kita harus berpikir juga karena kalau itu lah mengapa kita harus mencegah terjadinya penurunan" tambahnya.

Atas dasar tersebut, pemerintah sedang mempertimbangkan opsi pembangunan tanggul laut raksasa sebagai solusi untuk melindungi masyarakat pesisir di masa depan.

Selain di Kalibaru, Muara Baru juga menjadi lokasi yang mendapat perhatian. AHY menyebut bahwa di kawasan tersebut, penurunan tanah bisa mencapai 10 cm per tahun, sehingga dalam 10 tahun bisa mencapai 1 meter. Oleh karena itu, tanggul pantai juga dibangun di Muara Baru.

"Tingginya permukaan air ini sudah lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah yang di sana. Jadi bayangkan kalau tidak ada tanggul ini sangat berbahaya dan keselamatan masyarakat kita benar-benar dalam ancaman," ujarnya.

"Dengan pembuatan tanggul 4,8 meter dari permukaan air laut. Ini bisa menyelamatkan atau melindungi 20 ribu lebih kepala keluarga. Dan luasan yang terdampak itu kurang lebih 160-an atau 170-an hektar," tambahnya.***

Artikel Asli
TERKAIT