
Demokrat klaim JK tak tolak duet dengan AHY, tapi punya rencana lain

Partai Demokrat menyanggah Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak wacana duet dengan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengklaim JK memiliki rencana lain dalam dinamika politik nasional.
"Dari percakapan langsung dengan beliau, kami menyimpulkan beliau memiliki rencana lain bagi perubahan politik Indonesia, dimana Partai Demokrat bisa memiliki peran strategis yang sama," kata Rachland kepada merdeka.com, Kamis (5/7).
JK, menurut Rachland, sebenarnya mengapresiasi aspirasi kader untuk mengusungnya menjadi calon presiden bersama AHY sebagai cawapresnya. Namun, JK tidak berminat maju menjadi capres karena mengikuti pihak keluarga keberatan.
"Pak JK mengutamakan pendapat keluarga yang berkeberatan beliau kembali maju dalam kontestasi Pilpres," ungkapnya.
Meski demikian, JK diklaim juga mengakui AHY adalah figur potensial yang layak dipertimbangkan menjadi cawapres.
"Sebaliknya, Pak JK justru sangat mengapresiasi aspirasi sejumlah kader Partai Demokrat pada beliau," klaimnya.
Dalam beberapa pekan ke depan, kata Rachland, publik tengah menunggu kejutan baru terkait opsi capres-cawapres yang akan diusung partai politik di Pemilu Serentak 2019.
Diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berulang kali menegaskan sikapnya terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kali ini, di tengah gencarnya wacana Partai Demokrat menjodohkannya dengan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), JK juga disebut-sebut telah bersikap.
JK dikabarkan sudah menolak tawaran Partai Demokrat untuk bersanding bersama AHY. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Penasihat Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sofjan Wanandi. Dia mengatakan, JK sudah menyampaikan langsung kepada partai Demokrat.
"Tidak, dia sudah tolak, dia enggak mau, sudah kasih tahu ke Demokrat dia tidak lagi," kata Sofjan.

