Awasi politik uang, Sudirman-Ida gelar ronda keliling, Ganjar-Taj bentuk posko
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah sama-sama mewaspadai gerakan politik uang dan potensi kecurangan yang dilakukan lawannya. Mereka menyiapkan sejumlah jurus untuk menjaga konstituen di hari tenang.
Pasangan calon (paslon) bernomor urut 2, Sudirman Said dan Ida Fauziyah memilih menggelar ronda keliling alias rolling untuk mengantisipasi segala bentuk kecurangan mulai penyebaran money politic dan aksi intimidasi di tiap daerah.
"Baik itu bagi-bagi sembako maupun bagi-bagi duit kita halau melalui gerakan rolling," ungkap juru bicara pasangan Sudirman-Ida, Sriyanto Saputro, Minggu (24/6).
Sriyanto yang juga Sekretaris DPD Gerindra Jawa Tengah ini juga menyatakan membentuk pasukan Satgas Garuda Anti Kecurangan.
Ia menegaskan tak ingin kecolongan dengan adanya tindakan kecurangan selama masa tenang kampanye. Pasukan Satgas Garuda akan berkeliling ke setiap TPS. "Kita harus mewujudkan Pilkada Jateng yang berjalan fair sehingga harus mengawal dengan serius. Setelah memasuki masa tenang ini, kita harus menciptakan suasana Pilgub yang kondusif tanpa ada gesekan apapun," paparnya.
Pihaknya juga meminta kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menjaga netralitas dan sikap profesional selama coblosan berlangsung. "Agar Jateng jadi contoh nasional dan gelaran Pilgub yang berintegritas," ujarnya.
Sedangkan Ali Khamdi, Koordinator Tim Relawan Pemenangan Sudirman-Ida menyebut gerakan Rolling sangat efektif untuk menjaga basis suaranya. Apalagi, Rolling digerakan oleh empat parpol ditambah dukungan kekuatan semua relawan Sudirman-Ida.
Di sisi lain, paslon nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Taj Yasin memilih membangun posko anti money politic di setiap desa. Para relawannya akan lek-lekan alias tidak tidur semalam suntuk demi memastikan wilayahnya aman dari praktek serangan fajar.
"Mas Ganjar dan Gus Yasin unggul sangat jauh di berbagai survei, pengamat politik mengatakan hanya satu hal yang bisa membuat paslon nomor satu kalah yakni politik uang," kata Ketua Dulur Ganjar Jateng Wisnubrata.
Dia mengaku telah mengirim edaran ke pengurus Dulur Ganjar kecamatan dan kabupaten agar menginstruksikan anggotanya mendirikan posko antimoney politic. "Kita pagari money politic dengan membuat posko secara gotong royong dan atau bekerjasama dengan Panwaslu setempat," imbuhnya.
Posko didirikan sejak hari pertama masa tenang hingga malam sebelum coblosan 27 Juni. "Tanggal 26 malam semua relawan tidak tidur. Kita bikin acara lek-lek'an golek ganjaran. Sembari ronda keliling kampung kita doa bersama menjemput kemenangan Ganjar Yasin," ucapnya.
Relawan Ganjar-Yasin juga diberi tugas untuk memback-up saksi dari partai dalam penghitungan suara.